Arsip
All posts for the month Maret, 2011
Perlahan terpejam, mencoba memadam pandangan. Mengindar dari pesona yang menggoda, mengingat kembali komitment hati, tentang sebuah janji pada diri.
Ketika banyak kata tertata, meruntut kalimat kunci tentang janji. Janji setia pada kekasih hati. Tentu belum apa-apa sebelum janji teruji. Namun, kesetiaan tak akan terpedaya, jika janji yang diutarakan, adalah janji pada diri, bahwa kan tetap tulus menetap hati, pada pilihan yang terpilih.
Kesetiaan adalah ketulusan jiwa, yang kan ada pada cinta yang tulus pula. Kesetiaan tak perlu dipinta, dia kan hadir seiring kerelaan hati memantapkan diri, karena cinta bukan hanya soal rasa, tapi juga soal penghambaan pada-Nya. Ya, karena cinta sebenar, adalah cinta yang bermuara pada kecintaan terhadap Tuhan, yang menciptakan cinta.
Tersenyumlah duhai para pecinta, yang setia tanpa terpaksa. Berbahagialah duhai para pecinta, tatkala cintanya pada mahluk, bisa mendekatkannya ke Surga. Semoga kita bisa.
Aku berharap engkau berhasil dengan penghianatanmu…
Engkau menghianatiku, menikam, menusuk dan membuat hatiku berdarah kembali…
Aku meringis, sakit, menjerit dan menangis…
Bukan luka menganga yang terasa sakit, namun jauh dalam dadaku, ada rasa yg sangat perih menggigit…
Hatiku perih, perasaanku pedih, jiwaku terluka parah luar biasa…
Namun, aku masih tetap biza brkata :
“smoga engkau bahagia, semoga engkau sukses dengan penghianatanmu terhadap rasa cinta kita…”
Di sore hari tepatnya 1 tahun yang lalu…
Tiada guna kalimatmu “i’ll give my life for U” ini…
Pungutlah kembali atau buanglah itu dr hidupmu…
“good bye”
dengarlah nyanyiannya mewakili sajak-sajakku
susah payah kurangkai ribuan bait
agar kau dengar lebatnya kalimat rindu
tiada henti berkilatan dalam batin
rasakan gemuruhnya dalam erat dekapanku.
rampak menitik air berjatuhan, desau angin berbisik sayup di dahan
basah dedaunan, basah bunga-bunga, basah seluruh pelataran
jejakjejak kita bermekaran dalam genangan
pada kata cinta kutemukan airmata netes perlahan
lalu kaubiarkan wajahmu kuseka dengan kecupan.
mendengarkan deru hujan merasakan angin menari dan bercanda
kadang kita tembus derasnya dengan terguyur dalam mesra
berguncang-guncang jejak air di atas payung kita
iramanya seperti derap sajak menyusun bait cinta
begitu lembut begitu merdu begitu syahdu.
hujan menghapus debu-debu bimbang di kelopak-kelopak kembang
mengubah catatan lara menjelma loncatan airmata bahagia
bertaburan rintiknya menggenangi jejak-jejak kita
hujan turun dan cintaku menuliskan tetesnya di hatimu
berkaca-kaca tatapanmu. Biarkan cinta menitik abadi.
teduh bercahaya lembut menawan
hati terpaku dalam tawanan
seuntai kata hanya mampu kurangkum dalam senyuman.
bergetar ku memandangmu bak pertama kali jumpa
dan rona wajahmu terkesiap bahagia
matamu bulan berbinar sempurna.
indahnya jalan cinta
sebuah jalan setapak yang berliku menuju hatimu
sebuah perkampungan dalam hidupku.
belantara hati ini terbuka untuk kamu jelajahi.
pohon-pohonnya menjelma naungan yang indah
rerumputannya bak permadani kita melangkah.
bahkan ketika di jurang itu aku jatuh cinta padamu.
di situlah dulu aku membendung rasa cinta
yang kini begitu deras mengaliri sungai-sungai di hatimu.